Baik rapat perusahaan yang disiarkan langsung dari Singapura atau konser rock yang direkam di Chicago, TeeVid berusaha menghadirkan pengalaman yang luar biasa kepada penyelenggara acara dan para peserta dengan perpaduan streaming video langsung, video yang sudah direkam sebelumnya, grafik, dan teks.

Pada tahun 2021, TeeVid mulai menggunakan model perangkat lunak sebagai layanan berbasis cloud. Namun, karena keberagaman geografisnya, TeeVid harus mendaftar ke beberapa vendor cloud lokal untuk menyuguhkan layanannya. Cara ini pada awalnya berhasil, terutama ketika acaranya terbatas pada satu geografi. Namun tak lama kemudian, organisasi ini mendapati bahwa postur cloud-nya menjadi sulit digunakan.

Sebagai contoh, jika sebuah acara melibatkan beberapa wilayah geografis, tim kecil TeeVid terpaksa menggunakan beberapa platform cloud dengan sejumlah jaringan pengiriman konten pada saat yang sama—sebuah proposisi yang berisiko, menurut Adi Nathan, Chief Executive Officer sekaligus Pendiri TeeVid. "Jika sebuah acara memiliki peserta yang terhubung dari Australia dan Amerika Serikat, siarannya harus melalui penyedia cloud yang berbeda, yang membuat kami berada dalam posisi yang sangat rentan," jelasnya.

Selain itu, menggunakan beberapa platform cloud berarti memantau beberapa dasbor dan meningkatkan pengeluaran dengan sangat cepat. TeeVid perlu melakukan standardisasi pada satu platform cloud tunggal—yang dapat memenuhi persyaratan teknisnya, menangani peralihan otomatis jaringan pengiriman konten, dan mendukung acara dengan latensi minimal, di mana pun acara itu digelar atau dilihat.

TeeVid menemukan kecocokan dengan solusi IBM Cloud Bare Metal Server dan IBM Watson Media . "Kemampuan streaming IBM, beserta layanan AI dan cakupannya di seluruh dunia, memenuhi kriteria kami dengan sangat baik," ujar Nathan.

Acara online TeeVid biasanya cukup banyak menggunakan video, baik itu terdiri dari rekaman video yang sudah diproduksi sebelumnya, streaming langsung, atau kombinasi keduanya. Agar sebuah acara bisa sukses, acara tersebut tidak boleh mengalami penundaan. "Kami memiliki semua server pengembangan dan CI/CD kami di IBM Cloud juga, sehingga sangat meminimalkan waktu yang diperlukan untuk menerapkan server baru dan menangani permintaan dinamis yang berubah dengan cepat secara umum." jelas Nathan.

Server terletak di pusat data IBM yang beragam secara geografis, yang lebih lanjut mengurangi risiko latensi. “Video memiliki bandwidth yang sangat luas. Jika terlalu banyak lompatan dalam perjalanan ke tujuannya, dapat terjadi penumpukan latensi. Pusat data terdistribusi adalah kunci kesuksesan kami karena kami dapat meminimalkan lompatan tersebut,” terang Nathan.

Bahkan dengan latensi rendah, menjaga peserta virtual tetap terlibat bisa menjadi tantangan. TeeVid memenuhi tantangan ini secara langsung dengan berbagai alat interaktif. “Kami melakukan hal-hal di dunia virtual yang tidak dapat Anda lakukan di dunia fisik,” lanjut Nathan. "Alih-alih mengadakan presentasi yang statis, kami memberikan pengalaman yang dinamis dengan alat bantu seperti jajak pendapat, voting, dan interaksi dengan pembawa acara, panelis, dan para hadirin. Ini semua bertujuan agar hal-hal tetap menarik dan memikat.”

Untuk itu, TeeVid menyajikan acara pada pemutar video yang dapat disesuaikan yang memungkinkan pemirsa beralih dari streaming ke interaktif. “Anda menekan tombol untuk mengangkat tangan Anda dan menjelaskan alasan Anda ingin bergabung. Jika pembawa acara atau administrator acara menerima Anda, Anda akan diubah menjadi interaktif selama waktu yang dibutuhkan, lalu kembali ke streaming setelah selesai. Seluruh siklus didasarkan pada IBM Watson Media for streaming,” kata Nathan.