Sophos memilih teknologi Jaringan Bisnis Sterling™ Supply Chain edisi premium. Solusi ini memberikan konektivitas berbasis cloud di seluruh jaringan perdagangan bersama dengan Eksekutif Proyek yang ditunjuk untuk membantu pemetaan dan implementasi.

"Di awal proses pengambilan keputusan, kami memutuskan bahwa solusi berbasis cloud merupakan cara terbaik untuk mencapai waktu implementasi yang singkat," kenang Warren. "Dari semua penyedia yang kami pertimbangkan, kami merasa bahwa IBM adalah pemimpin yang jelas dalam bidang integrasi B2B. Selain mendukung standar EDI dan protokol enkripsi yang dibutuhkan oleh distributor global kami, IBM Sterling menawarkan skalabilitas, meyakinkan kami bahwa platform ini dapat terus mendukung kebutuhan kami seiring dengan pertumbuhan bisnis kami."

Bekerja sama dengan IBM, Sophos mengonfigurasi solusi Jaringan Bisnis Rantai Pasokan Sterling guna mendukung alur kerja B2B untuk pesanan pembelian, titik penjualan (POS), pengakuan pesanan, dan faktur.

"Tidak diragukan lagi, IBM membantu kami mengotomatisasi alur kerja B2B kami jauh lebih cepat daripada jika kami memutuskan untuk membangun solusi on premises," ujar Warren. "Dengan Sterling Supply Chain Business Network, kami mencapai dalam hitungan bulan hal-hal yang mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun jika kami melakukannya sendiri."

Dengan mengotomatisasi alur kerja utama B2B, Sophos membebaskan personelnya dari proses manual yang memakan waktu dan menciptakan ruang kerja yang dibutuhkan untuk mengakomodasi volume pesanan yang terus meningkat.

Saat ini, Sophos menggunakan platform IBM untuk bertukar rata-rata 50.000 dokumen per bulan dengan 20 distributor global terbesarnya. Pesanan diproses 80% lebih cepat dari sebelumnya, dan waktu rata-rata antara menerima dan menyelesaikan pesanan terpangkas 50%. Sembilan puluh persen dari semua transaksi EDI diselesaikan hanya dalam waktu 24 jam.

"Saat ini, pesanan EDI menyumbang lebih dari 60% dari seluruh dolar penjualan tahunan kami," kata Warren. "Dan sebagian besar transaksi ini hanya membutuhkan sedikit atau bahkan tidak ada keterlibatan manual dari tim kami, yang secara dramatis mengurangi risiko kesalahan manusia dalam prosesnya."

Selain mengotomatisasi alur dokumen B2B, peranti lunak ini menyediakan visibilitas real-time ke dalam siklus transaksi. Dengan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan lebih cepat, proses pembelian menjadi lebih mudah dan lancar.

Lacy menjelaskan: "Pesanan yang masuk melalui email hanya berupa teks bebas atau mungkin ada pesanan pembelian yang dilampirkan. Tidak ada kontrol atau apa pun untuk memvalidasi bahwa kami memerlukan data yang masuk untuk memproses pesanan dengan sukses. Dan email sama sekali tidak mungkin dilacak.”

Dia melanjutkan: "Memvalidasi data yang masuk merupakan salah satu manfaat besar dari platform Sterling. Distributor segera mengetahui jika ada masalah dengan pesanan sehingga mereka dapat memperbaikinya sejak dini. Anda juga dapat melihat pesan mana yang masuk dengan lancar dibandingkan dengan jumlah penolakan. Anda tidak dapat melakukan semua itu dengan pesanan email. Sterling membantu kami mendapatkan masukan itu. Proses ini menjadi lingkaran yang baik karena semua orang berkepentingan agar data mengalir dengan bersih."

Sejak menerapkan teknologi Sterling, banyak distributor Sophos yang lebih kecil telah berkembang ke skala dengan EDI yang menjadi opsi penghemat biaya. Hasilnya, jumlah orientasi meningkat.

"Bisnis dan konsumen di seluruh dunia membutuhkan keamanan informasi yang kuat — dan kita harus siap untuk menangkap peluang baru," tutup Warren. "Berkat Jaringan Bisnis IBM Sterling Supply Chain, kami memiliki kapasitas pemrosesan pesanan yang kami perlukan untuk terus tumbuh dari tahun ke tahun."

Sophos (tautan berada di luar ibm.com) merupakan pemimpin dan inovator solusi keamanan siber canggih di seluruh dunia, termasuk Managed Detection and Response (MDR) dan layanan respons insiden, serta portofolio yang luas untuk teknologi keamanan titik akhir, jaringan, email, dan cloud yang membantu organisasi mengalahkan serangan siber. Sebagai salah satu penyedia keamanan siber murni terbesar, Sophos melindungi lebih dari 500.000 organisasi dan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia dari serangan aktif, ransomware, phishing, malware, dan banyak lagi. Layanan dan produk Sophos terhubung melalui konsol manajemen Sophos Central berbasis cloud dan didukung oleh Sophos X-Ops, unit intelijen ancaman lintas domain milik perusahaan. Intelijen Sophos X-Ops mengoptimalkan seluruh Ekosistem Keamanan Siber Adaptif Sophos, yang mencakup data lake terpusat yang memanfaatkan serangkaian API terbuka yang tersedia untuk pelanggan, mitra, pengembang, dan vendor keamanan siber serta teknologi informasi lainnya. Sophos menyediakan keamanan siber sebagai layanan bagi organisasi yang membutuhkan solusi keamanan siap pakai yang dikelola sepenuhnya. Pelanggan juga dapat mengelola keamanan siber mereka secara langsung dengan platform operasi keamanan Sophos atau menggunakan pendekatan hibrida dengan melengkapi tim internal mereka dengan layanan Sophos, termasuk perburuan ancaman dan remediasi. Sophos menjual melalui mitra reseller dan penyedia layanan terkelola (MSP) di seluruh dunia. Sophos berkantor pusat di Oxford, Inggris.