Solitaire Interglobal Ltd. (SIL) telah menghabiskan puluhan tahun untuk mengembangkan model prediktif yang rumit, namun perusahaan ini siap untuk meluncurkan inisiatif baru: membuat penceritaan dapat diakses oleh orang-orang berkebutuhan khusus di seluruh dunia.

Agar berhasil, layanan baru ini membutuhkan infrastruktur yang andal, dapat diskalakan, dan kaya akan privasi data. Pilihan SIL adalah solusi IBM Cloud Hyper Protect Services yang dibangun di atas platform IBM zSystems dan arsitektur LinuxONE .

Buku dan film menawarkan beberapa momen termanis dalam hidup. Entah itu menghabiskan sore hari di musim panas dengan terpesona oleh sebuah novel atau malam hari di tepi tempat duduk Anda, makan popcorn dan bersorak bersama pahlawan super favorit Anda, cerita menawarkan pelarian yang unik dan manusiawi.

Tetapi bagaimana dengan orang-orang yang kesulitan untuk menikmati buku dan film? Mereka yang penglihatannya memburuk; mereka yang kesulitan untuk berkonsentrasi pada kata-kata tertulis; mereka yang menemukan gerakan dalam film terlalu berlebihan karena PTSD?

Tim di SIL ingin membawa cerita kepada orang-orang berkebutuhan khusus di seluruh dunia. Setelah menghabiskan bertahun-tahun mendidik bisnis tentang TI dan membantu mereka menganalisis dan mengurangi risiko, perusahaan meluncurkan Wenebojo, sebuah cara yang sama sekali baru untuk mengalami cerita.

Mengambil nama dari pendongeng mitos penduduk asli Amerika dari suku Ojibwe, Wenebojo adalah layanan streaming yang menawarkan cerita yang ditulis khusus yang disampaikan sebagai “siaran buku.” Penulis yang terlatih khusus menulis cerita menarik yang dirancang untuk menarik audiens Wenebojo, dan kemudian desainer dan seniman pengisi suara bekerja sama untuk menghidupkan cerita. Hasilnya adalah sebuah cerita yang dapat ditonton, didengarkan atau dibaca tanpa gambar yang mengganggu atau transisi yang mengejutkan.

Kat Lind, Chief Executive Officer (CEO) di SIL, menjelaskan: "Ini dirancang untuk menjadi sesuatu yang imersif tanpa membebani kemampuan manusia yang terkadang gagal atau terkikis." Apakah kegagalan itu disebabkan oleh gangguan penglihatan atau pendengaran, autisme, PTSD atau demensia, siaran buku dapat menjangkau orang-orang yang tidak memiliki ketertarikan pada buku dan film. Wenebojo tersedia di berbagai perangkat digital, termasuk ponsel, tablet, dan TV.

Ketika tim di SIL mulai mengembangkan penawaran, mereka mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang sangat penting. Infrastruktur dasar Wenebojo harus sangat andal, karena setiap gangguan pada layanan akan merusak seluruh tujuan platform. Solusi ini juga perlu melindungi data dan privasi, karena siaran buku dibuat dengan konten orisinal dan dikirim ke warga negara di seluruh dunia. Dan yang terakhir, platform Wenebojo harus sangat dapat diskalakan, mampu menyerap jumlah pengguna yang terus bertambah tanpa gangguan.

Beberapa bulan setelah membuat Wenebojo tersedia untuk umum, Lind, Kurhara dan seluruh tim di SIL tetap sangat senang dengan pilihan infrastruktur mereka. Pertama dan terpenting, mereka mengutip kualitas layanan yang disediakan solusi IBM Cloud. Untuk rata-rata orang, variasi kualitas layanan lebih dari 12 persen untuk layanan streaming video menjadi terasa lambat atau berpiksel. Bagi sebagian besar target audiens Wenebojo, ambang batas ini jauh lebih rendah. Bahkan, Lind memperkirakan bahwa apa pun di atas 5 persen akan tidak dapat diterima. Dengan IBM Cloud, SIL melaporkan variasi layanan kurang dari 2 persen.

Solusi IBM Cloud Hyper Protect Services memberikan manfaat utama lainnya untuk infrastruktur yang dipilih Wenebojo. Dalam lima bulan pertama setelah proyek ini diluncurkan, platform ini mencatat sekitar satu juta percobaan serangan. Tak satu pun dari mereka yang berhasil. Bagi Lind, hal ini sangat melegakan. "Kami telah melakukan pengawasan keamanan global selama lebih dari 22 tahun, dan kami mendapatkan laporan dari jutaan bisnis di seluruh dunia tentang dampak pelanggaran keamanan. Kami tahu berapa biayanya, apa saja yang hilang, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkannya, dan lain-lain. Mampu menjaga kerahasiaan data klien dan melindungi modal intelektual para penulis adalah hal yang sangat besar bagi kami."

Terakhir, Lind dan timnya menyebutkan bahwa skalabilitas platform ini merupakan manfaat utama dalam memilih IBM. SIL harus dapat menskalakan sistem terlepas dari sisi mana yang ditekankan: streaming back end atau front end yang berhadapan dengan pelanggan. "Jika terjadi lonjakan permintaan, kami perlu mengetahui bahwa ada cara otomatis untuk meningkatkan sumber daya kami untuk menangani permintaan tersebut tanpa mengurangi kualitas layanan," ucapnya.

Wenebojo dengan cepat mendapatkan daya tarik di pasar sebagai sumber daya bagi orang-orang berkebutuhan khusus di seluruh dunia. Lind dan timnya menerima panggilan dari berbagai pelanggan potensial, termasuk sistem penjara, sistem sekolah, dan rumah sakit. Karena semakin banyak orang belajar tentang siaran buku Wenebojo, Lind mengantisipasi pertumbuhan pesat untuk layanan ini. Berkat IBM, dia dan timnya siap untuk itu. “Pemodelan yang kami lakukan untuk Wenebojo menunjukkan bahwa jika kami tidak menjalankannya di IBM Z dan LinuxONE, kami akan membutuhkan lebih dari 500 mesin tahun depan. Kami berkomitmen jangka panjang pada arsitektur IBM Z karena kinerja dan keandalannya yang kokoh,” pungkasnya.

SIL didirikan pada tahun 1978. Berkantor pusat di dekat Chicago, organisasi ini menggunakan teknik matematika canggih untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari TI dan sumber lain untuk membantu perusahaan di seluruh dunia membuat keputusan bisnis yang penting. SIL bekerja sama dengan lebih dari 4.800 perusahaan dari berbagai macam industri. Organisasi ini meluncurkan Wenebojo pada awal tahun 2019.