Dengan penjualan tahunan lebih dari USD 200 miliar, Samsung Electronics — unggulan dari konglomerat terkemuka Korea Selatan, Samsung Group — berada di peringkat pertama dalam daftar 500 perusahaan teratas Korea Selatan. Dari telepon seluler dan perangkat hingga TV digital dan peralatan rumah tangga, Samsung mendominasi pasar elektronik konsumen di negara asalnya.
Namun, hingga saat ini, dominasi ini tidak meluas melalui saluran utama struktur penjualan Samsung — platform e-commerce Korea Selatan.
Selama bertahun-tahun, Samsung membangun dan mengoperasikan portofolio situs web untuk memasarkan berbagai macam produknya langsung ke konsumen, bisnis, dan karyawan. Setiap situs web dikelola oleh organisasi vendor yang berbeda. Tetapi ketika situs web tumbuh dan menawarkan lebih banyak kategori dan item produk, begitu pula biaya dan kompleksitas pengelolaan platform ini.
Selain itu, kinerja situs web business-to-employee (B2E) tidak memenuhi harapan. "E-mall karyawan Samsung sangat lambat dan sulit untuk dinavigasi," kata Minjung Kim, Anggota Perencanaan E-store di Samsung. "Faktanya, sulit untuk mengatakan bahwa situs ini sebenarnya adalah mall e-commerce. Operasi dasar seperti mengganti spanduk dan mendaftarkan produk membutuhkan terlalu banyak waktu. Dan dalam kasus situs B2B kami, kami juga mengalami masalah dalam membayar biaya komisi karena situs ini di-hosting oleh pihak ketiga."
"Tujuan kami adalah untuk meningkatkan pendapatan yang dihasilkan oleh situs e-commerce kami dengan meningkatkan pengalaman pelanggan," kata Daeho Na, Anggota Tim Platform di Samsung. "Sistem lama tidak dapat memenuhi harapan pengguna Korea Selatan, jadi tim kami memutuskan untuk membangun platform e-commerce digital terpadu yang baru."
113%
Pada tahun pertama, peningkatan pendapatan e-commerce B2C sebesar 113% dari USD 155 juta menjadi USD 330 juta
Tepat waktu
Memenuhi jadwal pengembangan dan pengiriman yang agresif dengan tepat waktu dan mengelola perubahan dan pembaruan secara hemat biaya
Saat Samsung menambahkan platform e-commerce B2B, B2C dan B2E, Samsung juga membangun daftar vendor untuk mengembangkan, memelihara, dan memperbarui setiap situs web. Vendor platform bekerja secara independen satu sama lain dan masing-masing platform beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri.
Sementara platform e-commerce Samsung yang sudah mapan menjadi lebih kompleks dan lebih sulit untuk dikelola, pasar e-commerce yang dinamis terus berubah dengan cepat. Semakin banyak pesaing elektronik konsumen yang hadir secara online dan bersaing untuk mendapatkan pelanggan Samsung. Selain itu, Samsung meningkatkan tempo peluncuran produk baru dan kampanye pemasaran, yang mengharuskan pengembang situs web untuk menyegarkan konten lebih cepat.
Lingkungan hybrid Samsung yang ada saat ini tidak dibangun untuk berjalan dengan kecepatan yang diperlukan untuk bersaing dan meningkatkan penjualan di arena e-commerce Korea Selatan yang sangat kompetitif. Waktu respons pemeliharaan lambat dan Samsung dikenakan biaya dari vendor ketika pembaruan dilakukan. Ketika biaya meningkat dan fleksibilitas operasional menurun, platform manager Samsung mulai menjajaki opsi lain.
Manajer Samsung menyimpulkan bahwa vendor platform e-commerce mereka lebih tertarik untuk mengimplementasikan teknologi terbaru daripada meningkatkan pengalaman pengunjung situs web atau meningkatkan kinerja penjualan. "Mereka berfokus pada teknologi baru untuk memperluas cakupan layanan mereka, namun hal ini terlalu jauh dari inti bisnis e-commerce," ujar Na.
Sementara vendor situs web berkonsentrasi pada aspek taktis teknologi, platform manager Samsung berfokus pada strategi e-commerce menyeluruh untuk mendorong peningkatan interaksi pelanggan dan pendapatan penjualan. “E-commerce harus fokus pada peningkatan jumlah pelanggan mengunjungi situs web kami dan melakukan pembelian,” kata Na. “Ini adalah pendekatan strategis yang perlu kami ikuti untuk platform e-commerce Samsung.”
Untuk meninjau opsi-opsi dalam mentransformasi bisnis e-commerce-nya, Samsung melakukan evaluasi menyeluruh terhadap para vendor. "Kami menginginkan vendor dengan pengalaman yang telah terbukti dalam pengembangan dan pengoperasian e-commerce," kata Na. "IBM dipilih karena mereka memahami strategi kami dan menyarankan agar kami membangun platform terintegrasi yang terpisah dari sistem lama kami. Tidak ada kompetitor lain yang memiliki pendekatan atau sistem seperti itu."
Dengan IBM Application Management Services yang membuktikan keahlian operasional dan IBM Consulting yang memberikan input dan wawasan strategis, Samsung menggabungkan platform pemasaran digital di bawah satu platform e-commerce untuk melayani pasar utama Korea Selatan. Selama proses tersebut, para manajer Samsung menghargai bantuan IBM dalam membuka nilai lebih dari teknologi yang sudah ada dan yang sedang berkembang untuk memberikan dampak bisnis jangka panjang.
"Alasan lain mengapa saya memilih IBM untuk transformasi ini adalah daya saing harganya," kata Kim. "Tapi alasan utamanya adalah komitmen IBM terhadap tanggal jatuh tempo pengiriman. Secara internal, kami percaya bahwa ini akan menjadi jadwal yang mustahil jika IBM tidak terlibat dalam proyek ini."
Selain layanan konsultasi dan manajemen aplikasi, IBM juga menyediakan layanan manajemen cloud hybrid melalui IBM Hybrid Cloud Solutions. Infrastruktur e-commerce Samsung digunakan di seluruh lingkungan on-premises dan cloud, menggunakan pendekatan yang komprehensif dan konsisten untuk pengembangan dan penerapan.
Selain memenuhi jadwal pengiriman yang agresif, Samsung mencari vendor yang dapat melakukan pembaruan konten platform dengan cepat, sehingga situs web dapat responsif terhadap permintaan pasar dan terus memberikan pengalaman pengguna yang menarik.
"IBM menawarkan fleksibilitas untuk melakukan perubahan, sebuah sikap yang tidak dimiliki oleh para vendor sebelumnya," ujar Kim. "Keuntungan terbesar bekerja dengan tim IBM adalah ketangkasan dan dedikasi mereka terhadap efisiensi biaya. Mereka selalu menyelaraskan dengan indikator kinerja utama klien."
Selama tahun pertama beroperasi, penjualan yang dihasilkan oleh platform Samsung.com yang baru dan terpadu meningkat lebih dari dua kali lipat. Penjualan e-commerce B2C tumbuh dari USD 155 juta menjadi USD 330 juta, atau meningkat 113%. Faktor-faktor sukses yang berkontribusi terhadap peningkatan kinerja penjualan termasuk pengalaman pengguna yang jauh lebih baik, kemampuan untuk melakukan perubahan dan pembaruan konten dengan cepat dan manajemen yang disederhanakan melalui struktur operasional pusat.
"Anggota tim Samsung dan IBM bekerja sangat keras untuk memberikan hasil ini," kata Kim. "IBM menstabilkan operasi pada tahap awal, dan ini adalah pertama kalinya kami melihat peningkatan luar biasa yang dilakukan di pusat kontak."
Karyawan Samsung sangat senang dengan platform B2E baru mereka. Masukan positif berdasarkan pengalaman pengguna karyawan dibagikan di papan buletin internal Samsung.
Seperti yang biasa terjadi pada banyak organisasi yang mengalami perubahan signifikan, beberapa pemangku kepentingan menyatakan keprihatinan awal dengan ruang lingkup dan skala transformasi. “Misalnya, ada sikap negatif dari salah satu distributor terbesar ketika kami melakukan perubahan,” kata Na. “Namun, mereka benar-benar membalikkan posisi mereka ketika mereka melihat seberapa besar pendapatan meningkat. Kontribusi paling penting yang dibuat dari IBM terbukti dengan pertumbuhan pendapatan.”
Sebagai hasil dari perancangan dan pengembangan infrastruktur e-commerce yang modern dan fleksibel, Samsung memiliki posisi yang tepat untuk terus meningkatkan penjualan di Korea Selatan melalui saluran B2C, B2B, dan B2E. Tim Samsung-IBM akan terus membawa ide-ide inovatif ke pasar e-commerce, sehingga memungkinkan Samsung.com untuk menyediakan barang dagangan dan pengalaman digital yang mereka harapkan dari pemimpin pasar.
Pada pameran dagang CES Januari 2022 di Las Vegas, Samsung mengumumkan inisiatif untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, disesuaikan, dan terhubung yang diungkapkan oleh tema, "Bersama demi Masa Depan." Selama tahun depan, Samsung akan meluncurkan produk baru untuk membantu konsumen membuat pengalaman rumah pintar lebih mulus dan platform Samsung.com akan memainkan peran penting dalam menampilkan dan menjual produk-produk ini.
"Untuk mendukung pertumbuhan di masa depan, IBM telah memungkinkan kami untuk menambahkan fitur e-commerce modern seperti live commerce dan penawaran grup, yang sangat bagus untuk kami," kata Kim. "Kami berharap IBM untuk memimpin dan terus menyarankan tren industri yang lebih terkemuka dalam e-commerce."
Didirikan pada tahun 1969, Samsung (tautan berada di luar ibm.com) adalah anak perusahaan utama Samsung Group Korea Selatan dan produsen elektronik terbesar di Asia. Samsung memiliki tiga unit bisnis: Elektronik Konsumen, IT dan Komunikasi Seluler, dan Solusi Perangkat. Perusahaan ini memiliki lebih dari 113.000 karyawan di Korea Selatan dan berkantor pusat di Suwon-Si.
Catatan kaki
© Hak Cipta IBM Corporation 2022.IBM Corporation, IBM Cloud, New Orchard Road, Armonk, NY 10504
Diproduksi di Amerika Serikat, Maret 2022.
IBM, logo IBM, dan ibm.com adalah merek dagang dari International Business Machines Corp, yang terdaftar di banyak yurisdiksi di seluruh dunia. Nama produk dan layanan lain mungkin merupakan merek dagang dari IBM atau perusahaan lain. Daftar merek dagang IBM saat ini tersedia di web di www.ibm.com/id-id/legal/copytrade.
Dokumen ini adalah yang terbaru pada tanggal awal publikasi dan dapat diubah oleh IBM kapan saja. Tidak semua penawaran tersedia di setiap negara tempat IBM beroperasi.
Data kinerja dan contoh klien yang dikutip disajikan hanya untuk tujuan ilustrasi. Hasil kinerja aktual dapat bervariasi, tergantung pada konfigurasi dan kondisi pengoperasian tertentu. INFORMASI DALAM DOKUMEN INI DISEDIAKAN "SEBAGAIMANA ADANYA" TANPA JAMINAN APA PUN, BAIK TERSURAT MAUPUN TERSIRAT, TERMASUK TANPA JAMINAN UNTUK DAPAT DIPERJUALBELIKAN, KESESUAIAN UNTUK TUJUAN TERTENTU, DAN JAMINAN ATAU KETENTUAN APA PUN YANG TIDAK MELANGGAR. Produk IBM dijamin sesuai dengan syarat dan ketentuan perjanjian yang mengatur penyediaan produk tersebut.