Pada tahun 1921, karena deposit tembaga di tambang menjadi semakin terbatas, Takeuchi mengalihkan fokusnya ke manufaktur dan membentuk Komatsu Ltd. (tautan berada di luar ibm.com). Tidak perlu dikatakan lagi bahwa teknologi telah berkembang secara dramatis sejak saat itu. Namun, sejak awal, Komatsu telah berkomitmen untuk menerapkan teknologi terbaru untuk meningkatkan operasi dan memberdayakan timnya. Komitmen ini meluas ke strategi cloud publiknya sampai sekarang.

Seperti organisasi TI lainnya, tim infrastruktur di Komatsu secara historis mengandalkan alat pemantauan yang berbeda-beda, keluhan pengguna, dan intervensi manual untuk mengatasi masalah performa. Tim infrastruktur tidak memiliki visibilitas yang mereka butuhkan untuk mengidentifikasi contoh penyediaan berlebih. Kasus penggunaan dampak bisnis dapat memakan waktu berjam-jam untuk diselesaikan oleh tim. Tindakan ini membuat tim infrastruktur terus berada dalam siklus kejadian yang mendesak dan mencegah mereka untuk mengarahkan sebagian besar waktu mereka untuk memajukan inisiatif strategis.

Selain itu, tim tidak memiliki cara untuk menilai dampak dari keputusan sumber daya sebelum keputusan tersebut dilakukan. Yang dapat mereka lakukan hanyalah memantau dampaknya setelah mereka mengalokasikan sumber daya. Ketika tim mengalihkan fokus mereka ke cloud publik dan mulai memigrasikan semua beban kerja di tempat ke Microsoft Azure, mereka tahu bahwa mereka tidak dapat mempertahankan pendekatan manual ini. Mereka harus dapat secara proaktif mencegah masalah performa, mengurangi pemborosan, dan meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk menangani keluhan pengguna. Saat itulah mereka beralih ke solusi pengoptimalan biaya hybrid cloud  IBM® Turbonomic®.

Setelah mereka menerapkan Turbonomic, tim akhirnya dapat memutus siklus kejadian yang mendesak. "IBM Turbonomic menyediakan pendekatan proaktif untuk menghindari penurunan performa. Hal ini memungkinkan kami untuk mendeteksi masalah sebelum benar-benar menjadi masalah," jelas Matthew Koozer, Arsitek Infrastruktur di Komatsu. Berbekal visibilitas kumpulan solusi Turbonomic, tim di Komatsu sekarang dapat dengan cepat menilai potensi risiko performa dan mengidentifikasi cara optimal untuk mengalokasikan ulang sumber daya guna menghilangkan risiko tersebut tanpa mengorbankan performa di lapisan lain dalam kumpulan teknologi mereka.

Visibilitas kumpulan solusi hanyalah permulaan dalam perjalanan Komatsu untuk terus memastikan performa sekaligus mengurangi biaya. Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan rekomendasi sumber daya yang didukung AI dari Turbonomic. Tim memulai dengan eksekusi manual dari beberapa rekomendasi tersebut. Tim dengan cepat mengetahui bahwa rekomendasi Turbonomic bukanlah perbaikan jangka pendek yang hanya meningkatkan satu lapisan tumpukan teknologi mereka. "Turbonomic menunjukkan kepada kami bagaimana sebuah keputusan diambil berdasarkan perspektif penyimpanan - IOPS diarahkan ke solusi penyimpanan tertentu dalam penawaran cloud publik kami - namun keputusannya juga mempertimbangkan pemanfaatan DTU dari perspektif basis data, dan apakah masalahnya terkait dengan konsumsi memori atau CPU," kata Koozer. Karena mereka mempertimbangkan seluruh rangkaian teknologi Komatsu, rekomendasi sumber daya ini memberdayakan tim untuk meningkatkan performa di seluruh lingkungan mereka. Tidak lama kemudian, tim siap mengeksplorasi otomatisasi.

Saat ini, Koozer dan timnya memiliki kombinasi otomatisasi dan eksekusi manual dari rekomendasi sumber daya. Mereka terutama mengandalkan tindakan sumber daya otomatis Turbonomic di Azure untuk mengoptimalkan server, penyimpanan, dan database. Turbonomic memberikan rekomendasi di mana dan cara mengalokasikan sumber daya secara real time. Kemudian, tim memiliki blok waktu yang telah ditentukan sebelumnya di mana tindakan-tindakan tersebut dilakukan dengan dampak minimal terhadap bisnis. Setelah melihat kesuksesan awal dengan mengotomatiskan tindakan sumber daya, tim sekarang mengandalkan Turbonomic untuk menjalankan tindakan sumber daya secara otomatis untuk sebagian besar organisasi, tanpa keterlibatan tim TI sama sekali.

Setelah mereka memiliki pandangan yang komprehensif tentang lingkungan mereka, Koozer dan timnya mengidentifikasi sejumlah beban kerja yang terlalu banyak dan mengembangkan rencana yang jelas untuk menyesuaikannya. Secara historis, pemilik aplikasi menolak upaya mengubah ukuran, namun dengan Turbonomic, Koozer dan timnya memiliki data yang mereka butuhkan untuk menunjukkan kepada pemilik aplikasi bahwa beban kerja yang terlalu besar dapat diubah ukurannya secara efektif. "Beralih ke konfigurasi dengan memori yang lebih sedikit atau CPU yang lebih sedikit membantu kami mengurangi limbah secara signifikan di seluruh lingkungan Azure tanpa mengorbankan performa," jelas Koozer. Hal ini memungkinkan tim untuk meminimalkan biaya secara bersamaan dan meningkatkan performa. Selain itu, tim sekarang dapat melihat penggunaan konsumsi selama periode waktu tertentu dan mengevaluasi kembali alokasi sumber daya secara berkelanjutan. Instance cadangan telah memainkan peran penting dalam pergeseran ini.

Koozer dan timnya telah menerapkan instance cadangan dengan bantuan Turbonomic. Hal ini telah memungkinkan tim, secara rata-rata, untuk menghemat 33% atau lebih pada tingkat pengoperasian server mereka. Dalam beberapa kasus, mereka telah dapat menonaktifkan server. Tim ini juga telah mengurangi jumlah waktu yang mereka habiskan untuk menanggapi keluhan pengguna dan menyelesaikan masalah performa. Bahkan, mereka telah menurunkan keluhan pengguna mereka menjadi sekitar 10-12 per tahun. Selain itu, mereka telah mengurangi pembelanjaan cloud mereka secara keseluruhan. Jumlah tabungan kumulatif yang telah mereka kumpulkan, pada saat publikasi ini dibuat, melebihi USD 650.000.

Selama lebih dari satu abad, Komatsu telah menjadi pemimpin dalam bidang manufaktur yang berkomitmen terhadap kualitas dan keandalan. Inovasi teknologi dan pengembangan karyawan telah menjadi pilar utama dari misi ini. Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi TI Komatsu telah memperluas penggunaan cloud publik, dan otomatisasi telah memainkan peran penting dalam perjalanan tersebut. Misi ini telah membantu Komatsu mengurangi limbah dari segi finansial dan lingkungan, dan telah membantu Komatsu membebaskan organisasi TI untuk fokus pada strategi dan inovasi.

Berkantor pusat di Tokyo, Jepang, dan didirikan pada tahun 1921, Komatsu (tautan berada di luar ibm.com) menyediakan peralatan, teknologi, dan layanan penting untuk industri konstruksi, pertambangan, kehutanan, energi, dan manufaktur. Komatsu melayani klien di seluruh dunia dan menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk "menciptakan nilai melalui inovasi manufaktur dan teknologi untuk memberdayakan masa depan yang berkelanjutan di mana manusia, bisnis, dan planet kita berkembang bersama."