Ribuan orang di IBM mendukung pengembangan IBM z Systems dan mengelola alur kerja perekayasaan untuk perusahaan sebesar itu merupakan pekerjaan yang sangat besar. Agar rilis sesuai jadwal, tim platform IBM Z harus terus-menerus mengoordinasikan manufaktur, desain chip, perangkat keras, firmware, OS, pengujian, pelacakan cacat, dan alur proyek lainnya serta memproses data dalam jumlah besar.

Tenggat waktu pengiriman yang tak kunjung usai berarti bahwa masalah dan kesalahan harus diatasi sejak dini dalam siklus pengembangan. Sistem juga harus memenuhi persyaratan peraturan yang ketat di berbagai standar industri dan pemerintah, sehingga pengujian, validasi, dan verifikasi harus komprehensif.

"Ada banyak kontrol pemerintah seputar ekspor—siapa yang dapat terlibat dalam pembatasan pengembangan untuk beberapa negara, lisensi kontrol ekspor untuk negara lain sebagai contohnya," ujar Chris Roberts, Arsitek, IBM Systems DevOps Enterprise Solutions Systems. “Kami harus patuh terhadap audit dan menjaga kondisi sangat aman. IBM aktif dalam komunitas sumber terbuka, tetapi kami tidak ingin orang melihat desain chip milik kami. Kami harus mengisolasi berbagai hal, bahkan di dalam IBM, sehingga beberapa tim pengembangan tidak dapat melihat apa yang dilakukan oleh tim lainnya."

Selama bertahun-tahun, tim platform zHW mengandalkan beberapa alat bantu manajemen alur kerja untuk melacak pengembangan—tetapi masing-masing memiliki kekurangan. "Salah satu solusi yang diperoleh IBM beberapa tahun lalu sangat kuat dan melakukan semua yang kami inginkan, namun sangat kompleks dan tidak intuitif," kata Dominic Odescalchi, Project Executive and Manager, IBM zHW Program Management. "Solusi ini memiliki tantangan dalam hal kegunaan, sehingga orang-orang mulai melihat opsi lain."

Bekerja di seluruh perusahaan pengembangan IBM Z, para pemangku kepentingan utama membuat bagan matriks evaluasi. Solusi ini menyajikan perbandingan alat bantu alur kerja secara berdampingan dan menunjukkan solusi mana yang memuaskan dan mana yang tidak memenuhi kemampuan integrasi untuk alat bantu yang digunakan oleh tim. "Ini merupakan upaya selama setahun untuk memastikan bahwa kami memilih alat yang tepat untuk memberikan hasil yang kami cari," kata Odescalchi. "Kami juga memiliki kebebasan untuk memilih alat terbaik yang memenuhi persyaratan yang harus kami miliki."

Setelah menerima input dari anggota tim di seluruh dunia, produk yang layak minimum (MVP) didefinisikan yang memenuhi kriteria utama kegunaan, skalabilitas, integrasi vertikal dan horizontal, keamanan, biaya, prioritas backlog, dukungan baris perintah, dukungan teknis, dan manajemen data dan ketergantungan.

Meskipun seluruh tim IBM z Portfolio berpartisipasi dalam pembuatan MVP, proyek ini dimulai dengan tim zHW, yang berkomitmen untuk bertransisi ke alat baru ini untuk implementasi pertama.

Berdasarkan proses evaluasi global selama satu tahun, tumpukan alat bantu IBM Engineering Workflow Management (EWM) dipilih sebagai solusi. "Dengan bersikap objektif, dan membiarkan kriteria dan data yang berbicara, kami dituntun untuk menggunakan EWM," kata Odescalchi. "EWM adalah alat konsensus yang kami sepakati bersama untuk memberikan solusi terbaik."

Dari semua kriteria pemilihan, skalabilitas merupakan salah satu faktor terpenting. "Kami membutuhkan solusi berskala perusahaan dan tidak banyak alat yang bisa mendukung volume data dan pengguna yang bersamaan, namun tetap memberikan performa yang dibutuhkan," kata Odescalchi.

Tim kepemimpinan platform zHW menanggapi masalah kompleksitas dengan mengembangkan persona untuk pengguna utama sistem EWM. "Fokus pada persona memungkinkan kami untuk mencapai kegunaan dan kesederhanaan bagi orang yang memasukkan input data serta orang yang mengonsumsi data," kata Odescalchi. "Mereka tidak akan dibebani dengan lusinan pilihan menu dan pilihan yang tidak relevan dengan persona mereka."

Persyaratan utama MVP lainnya adalah bahwa sistem track and plan dan manajemen cacat harus beroperasi sebagai satu lingkungan yang terintegrasi. "Kami tidak ingin keduanya menjadi dua sistem yang berbeda dan EWM menyediakan lingkungan tunggal," ujar Odescalchi.

Karena ukuran file yang sangat besar yang dibuat selama pengujian, solusi apa pun harus mendukung lampiran penyimpanan data yang besar. "Data harus tersedia dalam penyimpanan yang berfungsi. Banyak alat bantu lain yang membutuhkan pengarsipan setelah hanya satu tahun, yang mana hal ini tidak sesuai dengan kemampuan yang kami butuhkan," ujar Odescalchi. "IBM EWM bisa menyimpan toko informasi real-time selama bertahun-tahun tanpa harus mengarsipkannya, dan tidak ada alat bantu lain yang bisa memberikan kemampuan tersebut."

Perangkat lunak IBM EWM akan mengoordinasikan pusat data teknik untuk tim pengembangan platform zHW dan bekerja bersama-sama dengan solusi IBM Engineering Lifecycle Management (ELM). "Beberapa tim mungkin menggunakan proses tangkas yang memiliki alur kerja yang sama sekali berbeda dengan waterfall, namun tetap harus terhubung dan digunakan oleh tim lainnya," kata Roberts. "Kustomisasi alur kerja dalam ELM membantu solusi ini beradaptasi dengan setiap tim sembari tetap mengoordinasikan satu pandangan terhadap data dan kemajuan pengembangan."

Terakhir, untuk memastikan bahwa perangkat keras siap untuk dirilis, tim menyelesaikan pengujian dengan solusi IBM Engineering Test Management (ETM). “Karena, sekali lagi, ini adalah perangkat keras. Anda akan mendapatkan sesuatu yang secara fisik telah Anda kembangkan. Dengan demikian, segala sesuatunya harus diuji dengan baik-dan semuanya harus benar pada saat pertama kali," kata Roberts.