Beranda
Studi kasus
CIO Insourcing
Pada 8 Oktober 2020, IBM mengumumkan rencana untuk melepas divisi bisnis layanan infrastruktur terkelolanya. “Pengumuman hari ini adalah tonggak penting bagi IBM, bagi karyawan, dan para pemegang saham, saat kami memasuki era pertumbuhan baru,” ujar Arvind Krishna, Chairman dan CEO IBM. IBM menyelesaikan pemisahan bisnis layanan infrastruktur terkelola pada 3 November 2021.
Sebagai bagian dari rencana pemisahan, organisasi Chief Information Officer (CIO) IBM telah membuat keputusan strategis untuk mengalihdayakan seluruh operasional dan menghentikan penggunaan pusat data layanan infrastruktur terkelola pihak ketiga dalam dua tahun ke depan. Pada tahun 2023, IBM mengalihkan lebih dari 66% aplikasi keuangan dan operasionalnya ke infrastruktur IBM Z.1
Pekerjaan yang direncanakan selama 2 tahun ini melibatkan:
1Berdasarkan inventarisasi pada November 2023 serta persentase laporan keuangan dan operasional dari aplikasi IBM yang ada.
2Berdasarkan evaluasi ketenagakerjaan internal IBM.
Tim IBM CIO Z Strategy and Platform menyusun rencana migrasi dan model operasional yang disesuaikan dengan prioritas utama mereka: mengalihdayakan seluruh operasi. Rencana tersebut berfokus pada tiga bidang utama: membentuk tim IBM Z, membangun empat pusat data baru, dan mengembangkan strategi modernisasi TI yang efektif. Kecepatan dan efisiensi yang dibutuhkan untuk upaya ini belum pernah terjadi sebelumnya. Perusahaan sebesar IBM biasanya memerlukan waktu hingga satu dekade untuk menyelesaikan tugas-tugas semacam ini.
IBM membutuhkan tim baru karena banyak pengetahuan institusional penting yang hilang setelah proses divestasi selesai. IBM merekrut dan menyiapkan tim profesional baru yang berbakat untuk mengelola infrastruktur IBM Z. Kunci keberhasilannya adalah model operasi yang dinamis, yang terus berkembang seiring pertumbuhan tim dan meninjau akuntabilitas setiap 4–6 minggu.
Pihak kepemimpinan berupaya mengidentifikasi dan mengembangkan SDM untuk bergabung, serta mengatur transfer pengetahuan secara menyeluruh dan cepat. Tim baru IBM Z bekerja sama dengan penyedia layanan infrastruktur terkelola pihak ketiga, melaksanakan sekitar 2.000 jam transfer pengetahuan untuk mendukung lebih dari 300 sistem di seluruh dunia. Tim juga mulai menggunakan alat yang konsisten, seperti GitHub dan Ansible, pada infrastruktur terdistribusi dan IBM Z untuk mengurangi ketergantungan pada keterampilan khusus IBM Z.
Tantangan berikutnya adalah keluar dari 12 pusat data dan menyiapkan 4 yang baru. Tim perlu memperoleh, memasang, dan mengonfigurasi infrastruktur untuk pusat data baru yang tersebar di berbagai lokasi global demi memenuhi kebutuhan bisnis dan kepatuhan regulasi.
Rencana bisnis modernisasi TI mencakup platform, infrastruktur, dan aplikasi, serta menyertakan langkah-langkah untuk menyederhanakan arsitektur yang sudah ada. Dengan pertimbangan tersebut, tim IBM Z membahas poin-poin berikut untuk mendukung aktivitas bisnis sehari-hari dan membangun platform yang modern:
Tim CIO Z Strategy and Platform menggunakan strategi 'lift and shift' serta pendekatan migrasi baru yang disebut 'slip and slide'. Tidak seperti strategi lift-and-shift yang memindahkan lingkungan apa adanya, pendekatan slip-and-slide memungkinkan IBM mengurangi beban teknis dengan memigrasikan aplikasi ke lingkungan yang sepenuhnya otomatis. "Dalam proses transisi, tim IBM Z menggabungkan teknologi dan proses dengan menggunakan IBM Transparent Data Migration Facility (TDMF) z/OS dan IBM Copy Services Manager untuk memigrasikan 24 PB data penting yang mendukung operasi sehari-hari dan mengaktifkan penggunaan alat AI dari IBM.
Tim Strategi dan Platform CIO Z juga berfokus pada peningkatan lebih lanjut lingkungan dengan menggunakan alat observabilitas—seperti IBM Instana Observability, IBM OMEGAMON, dan IBM Z IntelliMagic Vision for z/OS—serta teknologi AIOps. Selain itu, mereka membangun chatbot IBM Z AI dan memanfaatkan IBM watsonx Assistant for Z. Dalam hal pengembangan SDMa, organisasi CIO bekerja sama dengan tim IBM Partner Ecosystem dan IBM Technology Expert Labs untuk membangun jalur perekrutan SDM. Tujuannya adalah untuk melatih talenta baru dan menempatkan mereka di berbagai peran dalam organisasi CIO selama 6–24 bulan, tergantung pada profil masing-masing individu. Setelah menyelesaikan program rotasi, mereka akan bergabung dengan tim IBM Technology Expert Labs atau bekerja langsung dengan klien.
3Jam diperkirakan berdasarkan laporan manajemen proyek dan catatan internal lainnya.
Tim CIO Z Strategy and Platform memperoleh dukungan dari tingkat tertinggi perusahaan dan berhasil mewujudkan pusat data operasi TI yang baru sesuai visi yang direncanakan. Arahan yang jelas dari manajemen dan tanggal penyelesaian yang pasti memungkinkan terciptanya kohesi dan sinergi di antara berbagai tim, sehingga mereka dapat berkolaborasi untuk mencapai hasil bisnis berikut:
Tim menetapkan standar baru untuk insourcing strategis dan prosedur operasional. Mereka bekerja sama dengan organisasi IBM Technology Expert Labs untuk membuat template proses yang dapat digunakan oleh tim lain dan klien IBM dalam mengikuti metodologi transformasi dan praktik terbaik insourcing strategis. Berdasarkan perkiraan internal dan data IBM, migrasi dari pusat data layanan infrastruktur terkelola pihak ketiga yang mendukung infrastruktur IBM Z telah membantu tim CIO menghemat lebih dari USD 12 juta per tahun.8
Pengalaman tim CIO dalam mengalihdayakan seluruh operasi dan membangun 4 pusat data baru memberikan pelajaran berharga bagi klien IBM di seluruh dunia. Antara lain:
4Daftar aplikasi yang telah dimigrasikan ke infrastruktur internal IBM sesuai dengan laporan manajemen proyek internal.
5Gelombang migrasi ke infrastruktur IBM internal berdasarkan laporan manajemen proyek internal.
6Volume data yang akan disimpan untuk migrasi ke infrastruktur internal IBM sesuai dengan laporan manajemen proyek internal.
7Para profesional IBM Z mengevaluasi catatan sistem dan laporan manajemen proyek, kemudian menghapus lebih dari 250 LPAR untuk menyederhanakan kebutuhan perangkat keras dan mempermudah pengelolaan sistem.
8Estimasi penghematan finansial dihitung dengan membandingkan biaya aktual sebelum dan sesudah outsourcing dengan biaya infrastruktur internal IBM Z.
Organisasi Chief Information Officer (CIO) IBM memimpin strategi IT internal IBM dan bertanggung jawab untuk memberikan, mengamankan, memodernisasi, dan mendukung solusi IT yang digunakan oleh para karyawan IBM, klien, dan mitra untuk melakukan pekerjaan mereka setiap hari. Strategi organisasi CIO mencakup menciptakan platform TI adaptif yang membuat alat, aplikasi, dan sistem TI lebih mudah diakses di seluruh perusahaan, mempercepat pemecahan masalah dan berfungsi sebagai mesin inovasi untuk IBM, mengkatalisasi pertumbuhan bisnis.
© Hak Cipta IBM Corporation 2024. IBM, logo IBM, IBM Instana Observability, IBM OMEGAMON, IBM watsonx Assistant for Z, IBM Z, dan z/OS adalah merek dagang atau merek dagang terdaftar milik IBM Corp. di Amerika Serikat dan/atau negara lainnya. Ini adalah dokumen terbaru pada tanggal awal publikasi dan dapat diubah oleh IBM kapan saja. Tidak semua penawaran tersedia di setiap negara tempat IBM beroperasi.
Ansible adalah merek dagang atau merek dagang terdaftar milik Red Hat, Inc. atau anak perusahaannya di Amerika Serikat dan negara lainnya.
Contoh klien disajikan sebagai ilustrasi tentang cara klien tersebut menggunakan produk IBM dan hasil yang mungkin telah mereka capai. Kinerja aktual, biaya, penghematan atau hasil lainnya di lingkungan operasi lain mungkin berbeda.